hari ini detik detik sahabatku pulang ke kampung halamannya.. tak lama mungkin. hanya merenggang pertemuan selama 2 bulan. membiasakan lepas dari kebiasaan bersama, melepas kias kias cerita yang teruntai bersama, tawa tangis duka yang semoga adalah sementara untuk tak kutumpahkan bersamanya. aku tak pantas memanggilnya sahabat, lebih tepatnya adalah sebagai kakak.
dan inilah detik detik kak juli harus pulang ke kampung halamannya.. aku selalu takut jika akan berpisah seperti ini. ketakutan ini seolah menyisakan trauma akan kecemasan untuk tak lagi bertemu, hingga lupa padaku. kenangan memang tak terduakan, tapi bagiku ia lebih menyiksa dengan kerinduan yang tak terobati. karena apapun ia bentuknya, waktu tak akan pernah berjalan mundur.
kukumpulkan kekuatan agarlah sanggup kum membendung air mata sebelum kepergiannya.
ku sisakan senyumanku yang ku simpan di relung hati di ranting cabang perasaan lelah akan hariku. Tuhan terserah padaMu... ku catat semua catatanku dalan brnak harianku
semoga aku selalu yakin, bahwa bukti cinta kepada seseorang adalah didoakan.. bukan ditangisi. dan dibuktikan, tak hanya didoakan.
kak Juli...
for you may not everlasting
alfa
Komentar
Posting Komentar